Suka Ganggu-Ganggu Kas Hartadi , Robert Heri Dituntut OUT dari Sriwijaya

Suasana panas mulai terjadi dalam tim Sriwijaya FC. Perpecahan antara Manajer tim Robert Heri dengan tim pelatih pimpinan Kas Hartadi menyeruak. Suporter akhirnya bersuara, menuntut Robert Heri mundur lantaran dinilai terlalu intervensi. Isu ini dihembuskan kalangan suporter berdasarkan rapat evaluasi yang digelar Manajemen dan tim pelatih di hotel Swarna Dwipa, Senin (18/02) sore. Informasinya dalam rapat evaluasi tersebut, Robert Heri mengkritisi kebijakan pelatih dalam membuat strategi dan menurunkan pemain.
Singa Mania menilai intervensi yang dilakukan Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri, terhadap kebijakan penerapan strategi di lapangan pelatih Kas Hartadi adalah sebuah tindakan berlebihan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang Manajer. Dikatakan Deddy Pranata, Ketua Dewan Pembina Singa Mania, kebijakan penentuan strategi dan formasi di lapangan merupakan hak mutlak dari pelatih dan tidak ada pihak mana pun yang berhak mencampuri urusan tersebut.
“Liga sepakbola di belahan dunia mana pun, pelatih yang punya hak untuk menentukan strategi, formasi dan pemain yang akan diturunkan bukan manajer. Begitu juga di Sriwijaya FC, Manajer jangan campuri urusan teknis di lapangan,” ujar Deddy.
Tugas seorang Manajer, dijelaskannya, bukan untuk ikut mengatur taktik dan strategi, melainkan merealisasikan kedatangan pemain hasil rekomendasi pelatih dan memberi fasilitas baik itu pembayaran gaji maupun bonus. “Manajer fokus saja pada tugasnya, pembayaran DP, gaji pemain dan official, bonus juara IIC yang masih belum jelas sampai permasalahan Erick Weeks. Urusan wajib saja belum beres sudah mau ikut campur urusan strategi pelatih. Padahal manajer terdahulu bahkan Presiden Klub pun tidak pernah intervensi,” ulas Deddy.
Senada disampaikan ketua Beladas SMS Eddy Ismail yang justru sangat emosi dengan informasi tersebut. “Lebih baik Robert Heri saja yang mundur dari jabatan Manajer. Kami menentang keras Manajer mengintervensi pelatih dalam menentukan strategi,” imbuh Eddy yang diamini ketua Beladas Simanis Qusoi.
Pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi ketika dibincangi di Mess Sriwijaya, kemarin, membenarkan adanya silang pendapat antara dirinya dengan Robert Heri. Diakuinya, hingga laga ketujuh ini, tim belum menemukan soliditas secara menyeluruh. Pasalnya, untuk membentuk yang benar-benar sempurna, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. “Sejauh ini saya akui, memang tim ini belum begitu solid. Karena, untuk memadukan pemain-pemain dalam sebuah skema bermain memang membutuhkan waktu. Apalagi tim sekarang kualitasnya berbeda dengan musim lalu,” tuturnya.
Pelatih yang telah mendonasikan dua gelar untuk Sriwijaya FC selama tahun 2012 lalu ini mengungkapkan, sebenarnya untuk membuat pemain tampil all out, bukan dilihat bagaimana skill yang dimiliki satu persatu dari pemain. “Lihat juga bagaimana nyamannya suasana hati pemain tersebut. Kalau psikologisnya lagi tak tenang, saya mau berkata apa,” ujarnya.
Ketika disinggung soal mulai adanya intervensi dari manajer terhadap pola-pola yang dipakai Kas Hartadi pada pertandingan yang dilakoninya, pria asal Solo ini hanya menjawab bahwa dirinya selama ini tetap memakai skema yang sesuai dengan apa yang diinginkannya. “Untuk itu (intervensi) saya tak bisa jawab. Tapi kalau skema bermain, awalnya saya memakai 4-3-2-1 dan sejak menghadapi Persija saya memakai pola 4-1-4-1. Alasan perubahan tersebut, karena pola lama tidak sesuai dengan karakter pemain sekarang,” ucapnya.
Namun untuk persoalan pembayaran gaji dan bonus pemain dan pelatih, raut wajah Kas Hartadi langsung mengekspresikan kesal dan emosi. “Silahkan saja tanya ke seluruh pemain. Apakah mereka sudah mendapatkan uang muka, bonus Inter Island Cup dan gaji sudah dibayar semua,” bebernya.
Sementara Robert Heri ketika dikonfirmasi membantah telah melakukan intervensi terhadap kinerja pelatih. Lantas, terhadap performa Sriwijaya FC selama tujuh pertandingan yang belum menunjukkan permainan layaknya tim yang baru mentahbiskan sebagai juara Liga Indonesia edisi 2012 lalu. Dirinya menilai, bahwa manajemen tetap menjalankan evaluasi pada semua pemain dan pelatih pada tiap pertandingan, yang telah dilalui. “Kami tidak ada intervensi sama sekali,” elaknya.
Saat disinggung bagaimana upaya manajemen membayar semua kewajiban pemain dan pelatih secara tepat waktu, Robert menuturkan, bahwa pihaknya sudah membayar semua hak-hak pemain hingga Januari 2013. “Itu (kewajiban, Red) telah kami berikan semua pada pemain dan pelatih, tidak ada masalah,” pungkasnya.
Meski mulai muncul suasana kurang nyaman dalam tim, tidak ada perubahan mengenai rutinitas tim. Kemarin sore, Ferry dan kawan-kawan tetap mengikuti sesi latihan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. (da)

0 komentar:

Posting Komentar